Senin, 16 Februari 2015

DUKA DIATAS SAJADAH KUWAIT CITY

Kuwait adalah negara kali pertama aku menginjakkan kaki menjadi TKI. .. dan disinilah awal aku kehilangan kebahagiaan atas keluargaku.
Aku bekerja pada sebuah keluarga kecil awal tahun pertama semua baik baik saja serta gaji lancar tapi setelah menginjak tahun kedua semua mulai berubah drastis ditambah dengan anaknya yang semakin hiperaktif. Pukulan,cacian,kelaparan sering kualami.Mau mengadu tapi ku tak tau mengadu pada siapa dan kemana. Dalam keputusasaan ada seorang teman yang menyarankan untuk kabur. Yah..kabur..tanpa berfikir panjang aku pun mencari kesempatan untuk kabur dan berhasil.

Kehidupan diluar memang benar benar ganas dan liar tidak seperti yang ada dalam bayangan bahwa negara  arab adalah negara muslim yang bermartabat.
Butuh keberanian dan kenekatan serta akal yang sehat tentunya untuk beradaptasi dengan dunia luar.
Keluar masuk penjara entah berapakali sudah namun itu semua tidak menyurutkan semangatku untuk tetep berjuang untuk bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga.

Suatu hari.....ada seseorang yang mengajak ku kerja di tempat bilyard miliknya dengan gaji yang alhamdulillaah lumayan aku sanggupi setidaknya kerja ditempat bilyard lebih terjaga keamanaanya meskipun kadang harus kucing kucingan dengan petugas razia.
Dan...tiba saatnya Allah berkehendak lain..aku tertangkap dan masuk penjara untuk yang kesekian kalinya dan yang terahirkalinya. Di penjara yang aku tempati ternyata begitu banyaknya warga negara indonesia dan semua wanita subhanallaah.....

Dalam penjara ini jadi sebuah renungan sungguh....
Dulu ku takut merasa sunyi dan sepi..
Tidak ku fahami mengapa sunyi dan sepi menghantui...
Di penjara ini terasa diri diasingi ditolak jauh ketepi.
Tapi kini...ku fahami...ku resapi betapa indahnya sunyi dan sepi yang mendatangi membawa aku kelembah insyafi.
Di penjara ini aku mampu merasai bahwasanya aku hanyalah seorang insani yang tidak akan pernah dapat lari dari merasa sunyi dan sepi....karena kembalinya aku nanti setelah jenazahku diurusi sunyi dan sepi akan senantiasa menemani gelap gulita disisi setelah aku dikuburi. Sementara hukuman menanti. Semoga aku akan tenang menghadapi sunyi dan sepi bila gelap dan gulita menemani...
Ya Robbi......kupsrahkan diri hanya kepadamu apa yang akan menjadi ketetapanmu nanti

Dan ternyata Allah sangat menyayangiku.... sepulang aku dari kuwait yang tanpa sepeserpun uang dikntong dn bajupun hanya yang melekat di badan itupun tidak pernah ganti selama tiga bulan di penjara. Dan setibanya aku dikampung halaman ternyata aku dapat berita bahwa apa yang pernah menjadi milikku kini telah menjadi milik orang lain. Tak mengapa...aku harus bisa tegar dan ikhlas dalam menghadapi ini semua...aku tidak boleh putus asa.....karna Allah telah mempersiapkan kebahagiaan abadi di depan sana....











Tidak ada komentar:

Posting Komentar